Ahli Pengobatan Stroke

Terapi menjanjikan bagi penderita kelainan irama jantung untuk mencegah stroke.

Penggumpalan darah di jantung akibat fibrilasi atrium (kelainan irama jantung) dapat memicu stroke yang fatal. Tetapi kini ada penemuan baru, rivaroxaban.

Itu hasil dari studi Rivaroxaban once daily oral direct factor Xa inhibition compared with vitamin K antagonism for prevention of stroke and embolism trial in atrial fibrillation. Singkatnya, Rocket AF.

Untuk waktu yang lama, pencegahan stroke pada penderita fibrilasi atrium ditangani dengan terapi warfarin. Dan, seperti yang dikatakan Dr. Jafna Cox, kardiolog asal Kanada yang turut terlibat dalam penelitian itu, “Kita tak punya banyak perkembangan dalam terapi ini. Dan sekarang, setelah hampir 60 tahun, tiba-tiba kita punya obat (rivaroxaban) yang akan diluncurkan.”

Ada beberapa temuan penting seputar rivaroxaban. Pertama, dengan dosis satu kali sehari, rivaroxaban menunjukkan efektivitas yang sebanding dalam melindungi pasien dari serangan stroke. Kedua, dalam analisis data pada masa pengobatan, rivaroxaban terbukti lebih baik daripada warfarin. Ketiga, rivaroxaban menunjukkan angka kejadian signifikan yang jauh lebih rendah untuk kejadian pendarahan fatal dan pendarahan intrakranial. Terakhir, rivaroxaban menunjukkan tren infark miokard yang sangat sedikit dan jauh lebih rendah dibanding dengan warfarin.

Secara gamblang, bisa dibilang rivaroxaban menunjukkan reaksi pengobatan yang cepat dengan jumlah dosis yang dapat diperkirakan. Plus, ia tidak membutuhkan pengawasan koagulasi, serta memiliki risiko interaksi obat dan makanan yang kecil. Dengan ini, ia sudah menambal kekurangan pada metode-metode terapi lama.

Rivaroxaban sendiri sebetulnya bukan obat yang benar-benar baru. Ia ditemukan pada 1998 dan diuji untuk terapi pada pasien dengan penggumpalan darah di pembuluh darah kecil, bukan di jantung. Menyoal hasil studi baru ini, Dr. Jafna menyatakan, “Ini sangat menjanjikan, dan dapat mengubah secara total cara menangani pasien dengan fibrilasi atrium.”

Sumber :

http://www.readersdigest.co.id/info-medis/pengobatan+stroke