Pertama kali saya mendapat penyakit ini pada tahun 1984 dimana waktu itu saya menjadi atlit bola volley dan merupakan prestasi puncak saya sebagai seorang atlit. Saya sudah mengikuti kejuaraan nasional untuk kelompok umur Yunior di Senayan. Karena latihan yang berlebihan akhirnya kaki kanan saya timbul masalah, yang saya rasakan pada saat itu, rasa lemas di kaki kanan, ngilu, pegal-pegal dan rasa tidak enak lainnya.
Awalnya saya mengira itu hanya cedera biasa. Saya sudah berobat ke ahli urut khusus otot dan urat, Shin She, Akupuntur dan Fisioterapi. Tapi semua itu tidak menunjukkan kesembuhan yang berarti. Kemudian saya di anjurkan ke dokter spesialis syaraf untuk berkonsultasi. Akhirnya saya bertemu dengan seorang profesor dan dokter ahli saraf di RS. Pertamina Pusat. Setelah konsultasi saya divonis urat syaraf di pinggang terjepit yaitu di Lumbal L4/5 dan L5/S1 dan oleh dokter harus segera di operasi, karena sudah tidak dapat di tolerir lagi dengan obat-obatan.
Akhirnya pada 16 July 1997 saya di operasi oleh team dokter di RS. Pertamina Pusat. Seminggu setelah operasi timbul masalah baru dimana dekat daerah operasi terjadi kram, yang sakitnya luar biasa. Hari itu juga saya di bawa kembali ke rumah sakit dengan menggunakan Ambulance, karena kalau badan saya bergerak pasti kram lagi. Kemudian di MPI lagi khawatir terjadi sesuatu. Pada saat itu segala sesuatu saya harus tergantung dengan orang lain. Selama 6 bulan saya tidak dapat berjalan sendiri dan semuanya sangat tergantung dengan istri saya. Dan saya juga harus bolak-balik ke RS untuk berobat terus dan hasilnya tetap tidak optimal. Kemudian saya masih berkonsultasi dengan beberapa ahli beda syaraf di FK UI dan hasilnya tidak sembuh total. Daerah yang kram itu sampai saat ini tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Daerah pinggang yang sudah di operasi ada rasa nyeri dan tidak boleh mengangkat benda-benda yang agak berat. Sampai saat ini siksaan penyakit ini sudah 21 tahun lamanya.
Akhirnya pada pertengahan tahun 2002 atas berkah dan kuasa TUHAN, saya diperkenalkan oleh seorang Ibu untuk bermeditasi yaitu ZHEN QI YUN XING. Awalnya saya ragu-ragu apa benar Zhen-Qi ini dapat mengobati penyakit yang saya derita selama 21 tahun? Apa benar dengan hanya menutup mata dan mengatur pernafasan bisa menyembuhkan penyakit saya. Sedangkan saya sudah berkeliling ke dokter-dokter, shin she, dan segala cara pengobatan, tapi tidak sembuh.
Atas dorongan dari Ibu dan istri saya, saya akhirnya mencoba untuk belajar, apa salahnya kalau kita mencoba sesuatu yang baru. Para pertengahan 2004 pada angkatan ke-3 saya ikut meditasi tetapi gagal karena ada halangan. Kemudian pada angkatan ke-8 pada bulan Mei 2005 saya ikut kembali.
Pada saat bermeditasi, hari pertama yang saya rasakan biasa saja. Tapi pada mulai hari kedua, kaki saya yang sebelah kanan mulai bereaksi, terasa sangat sakit, ngilu, dan pegal-pegal. Kemudian pada hari ke-3 terasa sakitnya lebih hebat lagi. Ada terlintas di pikiran saya untuk berhenti berlatih! Tetapi di luar dugaan setelah pulang ke rumah pada saat mau tidur yang ternyata sakit dan ngilu bisa terasa enak dan enteng
Pada hari-hari berikutnya semua daerah yang sakit, ngilu, pega-pegal berangsur hilang. Bagian pinggang yang dioperasi juga berangsur baik tidak kaku dan nyeri lagi. Disini saya merasakan sesuatu yang luar biasa, di luar dugaan saya sebelumnya! Selama meditasi berlangsung , daerah yang pernah kram terasa bergetar dan agak nyeri, di telapak kaki kanan terasa ada sesuatu yang bergerak dan daerah titik-titik ngilu di ngilu di bagian kaki juga terasa hangat. Saya Dong Goan pada hari ke-8. Setelah Dong Goan 2 hari berturut-turut bagian pernah di operasi terasa sakit/nyeri.
Sampai saat saya menulis surat ini saya sudah merasakan suatu penyembuhan yang sangat berarti. Disamping masalah kaki dan pinggang saya masih ada masalah lain. Tiap hari badan terasa cepat lelah dan lemas, tadinya dikira Hyper Colesterol. Setelah menjalani meditasi ini dapat berangsur-angsur badan menjadi lebih bugar dan stamina lebih baik. Sekarang setiap hari saya meditasi 3-4 jam sehari. Atas hasil yang dicapai, meditasi merupakan kebutuhan utama buat saya setiap hari.
Melalui kesempatan ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pengurus, panitia dan relawan, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing saya.
(Nama Tidak Dicantumkan Demi Terjaganya Privasi Member Kami)